MUDITA
Malam itu, cakrawala seakan sedang berbahagia. Cahaya rembulan memancar indah dengan iringan cerah gemerlap bintang. Tepat di bawah binar rembulan, seorang gadis manis yang memakai piyama merah muda dengan wajah lesu dan putus asa berdiri di ujung balkon rumahnya. Ia adalah Yera. Yera merupakan anak bungsu yang kini berubah status menjadi anak tunggal. Kehidupan Yera sebagai anak bungsu sangat menyenangkan sampai tiba waktu dimana keluarga kecil mereka harus kehilangan nyawa kakak tercintanya, Zee. Sejak saat itulah keluarga harmonis dan indah mereka hancur begitu saja. Malam itu, Mama dan Papa tidak berada di rumah karena mereka harus bekerja. Ia tinggal disebuah rumah mewah bersama dua bibi dan satu satpam. Malam itu, Yera menitihkan air mata dan kemudian berbicara kepada sesuatu di hadapan nya. “ Roro, apakah menjadi dirimu akan lebih menyenangkan daripada ketika aku menjadi anak Mama ” ucap Yera kepada sesuatu dihadapan nya. “ Ro, mengapa kau tak pernah bisa menjawab pertanyaanku? ...